Keluar dari Pekerjaan Untuk Berbisnis atau Tetap Bertahan?



Melakukan pekerjaan yang sangat kita inginkan adalah impian setiap orang. Pekerjaan yang kita lakukan dengan senang hati, akan membuat kita menjadi diorangkan. Ngerti kan diorangkan. Diorangkan itu maksudnya kita akan dihargai disana, pendapat kita, ide kita, kata-kata kita, pekerjaan kita, apapun itu responnya baik. Punya kesalahan, ditanya baik-baik. Ada masalah, diklarifikasi, dinasehati. Tentunya itu keinginan kita semua bukan.

Apapun itu tentang yang ada di pikiranmu, tentang hal-hal baik dalam pekerjaan. Sesungguhnya itu adalah kebaperan di kita tehadap sebuah respon orang lain. Baik yang dilakukan secara horizontal, dengan rekan kerja. Atapun yang dilakukan secara vertikal, antara kita dengan atasan kita.

Secara kita adalah bawahan, mau tidak mau kita tetap akan dicecar dengan pertanyaan bila terjadi kesalahan. Karena logikanya begini, kita itu numpang di rumah orang. Kemudian kita dengan seenaknya melakukan kesalahan di rumah itu. Tentunya yang punya rumah marah kan. Nah, perusahaan juga sama seperti itu.

Pasti semua perusahaan akan melakukan hal yang sama. Yang berbeda, mungkin di responnya saja. Ada yang berlebihan, sampai gebrak meja. Ada yang secara halus dan implisit menegurnya. Tapi, yang perlu kita sadari itu bukan rumah kita. Jadi, jangan salahkan yang punya rumah, ketika Anda ditegur. 

Keluar dari pekerjaan bukanlah solusi yang tepat jika alasanmu adalah yang disebutkan di atas. Kita tau, ketika kita berhenti dari tempat kerja itu, kita tak kan menemukan lagi teguran, marah, perintah, dan lain-lain yang tidak kita senangi. Tapi, harus ada yang digaris bawahi, jika Anda berhenti di tempat kerja yang sekarang, kemudian Anda pindah ke tempat kerja yang lain. Anda juga akan tetap diperlakukan yang sama. Kecuali Anda berbisnis, atau berwirausaha.

Berbisnis, bukan perkara hal yang mudah, ada banyak yang perlu kita persiapkan dalam berbisnis seperti pengalaman, dan keuangan. Anda tidak akan mengerti bisnis jika Anda belum pernah terjun ke bisnis. Anda tidak kan tau, berapa lama bisnis itu akan menguntungkan bagi Anda. 

Jadi, kesiapan Anda berbisnis sangat mempengaruhi. Mental, spiritual, dan finansial harus benar-benar terkondisikan. Karena berbisnis itu seperti roller coastor, dimana Anda akan disuguhkan kondisi merugi serugi-ruginya, untung seuntung-untungnya. Bak ombak di pantai, datang dan hilang begitu saja.

Pertimbangan Bekerja

Tidak ada salahnya Anda bekerja kepada orang. Ikut dalam sebuah perusahaan atau instansi. Membangun sebuah kerajaan bersama dengan orang lain. Semua tidak ada yang salah. Anda sudah berada di titik yang sangat nyaman dan aman. Semuanya sudah terukur, jelas tupoksinya. 

Setiap bagian memiliki fungsi masing-masing, atasan, rekan kerja, adalah partner yang wajib kita bersamai, bantu membantu sesuai kapasitas masing-masing. Apapun yang terjadi, mereka adalah orang-orang dekat kita. Mereka adalah keluarga kita. 

Bekerja, akan terasa sulit ketika kita sudah mencoba terbuka dengan yang lain, bantu membantu dengan yang lain, tapi rekan kerja kita tidak terbuka dengan kita, tidak bantu membantu kepada kita. Akan terasa sangat berat bekerja seperti itu.

Apalagi bekerja dengan sistem target yang sama dengan rekan kerja, tupoksi juga sama. Akan ada ketidakstabilan disana, sikut menyikut antar sesama. Oleh sebab itu, penting sekali kita mengetahui situasi kondisi di pekerjaan tersebut. Seperti, siapa rekan kita, siapa atasan kita, bagaimana mereka bekerja. Ambil aman, bekerjalah mengikuti arus yang sudah ada tanpa mengurangi kualitas dan entitas yang ada.

Kesimpulannya, sisi baik dari bekerja ke orang lain, Anda bisa mendapatkan pengalaman, gaji yang sudah disepakati di awal, pekerjaan yang sudah dijelaskan dan dipahami sejak awal, target yang harus dicapai, dan peraturan yang harus dijalankan.

Namun, sisi buruknya Anda harus siap-siap dengan rekan kerja yang saling sikut menyikut untuk mencapai target, untuk mendapatkan bonus yang lebih, Anda juga akan dicecar banyak tugas, dimarahi bila belum selesai, bahkan diberhentikan bila tidak sesuai dan melanggar peraturan. 

Kapan saja, Anda akan dibayangi dengan rasa ketakukan akan diberhentikan dari perusahaan tersebut, entah itu karena pelanggaran atau karena pengurangan karyawan dari perusahaan. Semua hal bisa terjadi. 

Selain itu pertimbangan Anda pada saat bekerja Anda harus merelakan waktu Anda kepada perusahaan. Waktu bersama keluarga akan hilang satu persatu. Dari jam 7 sampai jam 4 Anda akan dipaksa menjalankan rutinitas selama Anda bekerja. Tidak boleh tidak. Cuti Anda diberi jangka. Tidak boleh lebih dari sekian hari. Pada intinya Anda akan terbatas dan tidak akan bisa berkembang. Kecuali Anda berhenti bekerja.

Pertimbangan Berbisnis

Jika Anda berbisnis, seperti di awal Anda akan menaiki roller coaster yang sesaat bisa naik bisa turun. Terkadang dagangan atau bisnis kita laku keras atau bisa jadi bisnis kita tidak laku sama sekali. Semua bisa dapat terjadi dalam dunia bisnis. Anda harus siap dengan beberapa hari tidak mendapatkan keuntungan dalam penjualan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Oleh sebab itu, Anda juga harus siap di dalamnya finasial yang selama berbulan-bulan itu Anda tidak mendapatkan hasil. Bahkan bisa-bisa merugi. Anda harus siap-siap menjual aset berharga Anda. Karena memang usaha seperti itu, pengorbanan di setiap langkah kita itu haruslah totalitas, jangan setengah-setengah.

Selain itu, Anda akan juga dipaksa untuk pindah lokasi, hijrah ke satu tempat ke tempat yang lainnya. Entah sampai kapan perpindahan itu akan selesai, Anda akan tetap melakukannya. Karena bisa jadi bisnis Anda tidak laku disini, tapi laku disana, tidak laku disana tapi laku disini. 

Pertanyaanya, siapkah Anda? dengan semua kemungkinan besar yang akan terjadi pada bisnis Anda. Dengan aset yang sewaktu-waktu akan hilang, waktu Anda juga akan hilang, keluarga Anda, teman Anda juga akan hilang, dan tempat Anda. 

Jika Anda siap dengan segalah kemungkinan yang ada di atas. Berarti Anda sudah siap menjadi pebisnis. Karena pebisnis sejatinya seperti pejuang untuk dirinya sendiri, bukan untuk keluarganya, bukan untuk temannya, atau bahkan untuk orang lain. Bisnis adalah cara bertahan hidup dan bergantung kepada dirinya sendiri.

Tapi, jika bisnis dan dagangan Anda laku keras, dijamin apa yang sudah hilang dan Anda korbankan pada saat sebelumnya. Semua akan kembali. Rumah yang Anda jual, aset yang Anda jual. Waktu bersama keluarga yang Anda korbankan. Akan terbayarkan pada saat itu juga. 

Jika Anda berbisnis, Anda adalah raja di bisnis Anda. Kapanpun Anda ingin berhenti, Anda bisa berhenti. Kapanpun Anda ingin memulai pekerjaan. Anda bisa memulainya. Di manapun Anda berada, Anda adalah supirnya. Kemanapun Bisnis yang Anda jalankan, ia akan mengikutinya.

Sehingga, Anda bisa berkembang wawasannya. Tidak monoton. Anda akan diberikan sekelumit permasalahan yang tak ada ujungnya. Permasalahan satu selesai, ada permasalahan lagi. Dan Andalah point of solution. Anda adalah pusat solusinya. Setiap usaha yang Anda bangun, akan berhadapan dengan masalah. Andalah solusi masalah itu.

0 Response to "Keluar dari Pekerjaan Untuk Berbisnis atau Tetap Bertahan?"

Post a Comment