Setiap orang berhak memiliki apa yang ingin Ia inginkan. Tapi, ada sesuatu yang perlu kita pahami. Bahwa apa yang kita inginkan tidak akan sesuai dengan rute jalan yang kita pikirkan. Anggap saja, ini semacam kita berjalan ke salah satu tempat. Untuk mencapainya kita tak harus melewati jalan yang sama, melewati jalan yang kita pikirkan. Kaena terkadang kita akan dihadapkan pada sebuah rintangan, yang mengharuskan kita melewati jalan yang berbeda. Bahkan, bisa jadi jalan tersebut tidak pernah kita ketahui.
Seberapa besar pikiran kita positif tentang hal-hal di depan kita, itu akan menentukan tingkatan mental kita. Jika kita berpikir pendek, berpikir semua yang di depan kita sulit, berpikir semuanya sudah buntu, sepertihalnya keinginan kita harus terwujud dengan cara atau jalan yang kita pikirkan. Padahal mewujudkan mimpi tidak harus dengan cara kita. Ada cara yang terkadang datangnya tiba-tiba.
Pada akhirnya, jika kita sudah buntu. Tidak menemukan jalan. Maka yang terjadi adalah stres. Apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan rencana. Begitulah kita, kita menolak fakta yang ada, bahwa apa yang kita hadapi tidak seperti rencana kita.
Bagi kita yang hanya berpikir buruk tentang keadaan, itu akan menjadi senjata yang paling ampuh untuk membunuh diri kita secara perlahan. Menganggap semua sudah selesai, semua sudah dilakukan, sudah tak ada jalan. Padahal finish itu ada pada saat diri kita ini sudah tak bisa bernafas lagi. Itulah akhir dari semuanya. Tapi, jika Anda masih bisa bernafas, Perjuangan Anda belum usai.
Pola pikir menyerah selalu kita tanamkan sejak kita sekolah. Menyimpulkan dari awal sebelum terjadi. Contoh konkrit saja ketika kita menghadapi ujian sekolah. Tidak sedikit yang mengatakan "Ayo belajar! ujian sudah dekat. Kalau kalian tidak belajar kalian bisa tidak naik kelas." Perkataan itu selalu hadir setiap setahun sekali, bahkan setiap hari pada ulangan, pekerjaan tugas. "Ayo kerjakan tugas kalian, Pak/Bu Guru tidak menjamin kalian naik kelas, tapi kalau kalian bagus di ulangan, Insya Allah nanti lulus."
Apa yang bisa kita simpulkan pada salah satu perkataan itu? Kita terbiasa hidup dengan menyimpulkan sesuatu sebelum terjadi. Padahal ketika kita tidak belajar pada saat ulangan, bisa jadi kita tetap naik kelas. Bisa jadi, apa yang menjadi pertanyaan di ulangan adalah pertanyaan yang biasa ditanyakan kepada kita. Sehingga kita bisa menjawabnya.
Berbeda bila pertanyaan tersebut tidak pernah kita dengar, tidak pernah kita tahu, bahkan bagi kita itu tidak penting. Pasti serajin apapun kita belajar, kalau bagi kita itu tidak penting. Otak tidak akan merekam itu dengan baik. Benar tidak? Jika menurut Anda salah, tidak masalah, karena ini hanya sudut pandang saya saja.
why are you stressed
Yuk kita sebutkan yang membuat kita stress, pertama mungkin karena tidak punya uang. Tanpa sadar, kita membatasi pikiran kita. Kita tidak sadar, bahwa kita telah memiliki pola pikir yang salah. Apa coba yang membatasi kamu tidak bisa memiliki uang. Bahwa semua orang tidak bisa membantu kita. Semua orang jahat. Semua orang tidak percaya dengan saya, karena saya telah melakukan kesalah besar. Mau bekerja orang sudah tak percaya, mau jualan orang juga sudah tak percaya. Itu pola pikir salah. Padahal belum semua orang Anda temui di dunia ini. Anda hanya bertemu dengan beberapa orang. Anda bisa perbaiki kesalahan Anda itu kepada orang yang baru. Anda bisa meyakinkan ke orang yang berbeda,. yang belum pernah Anda temui. Pada intinya, jangan batasi pikiran Anda. Sejahat-jahatnya Anda masih tetap bisa Anda perbaiki. Se penipu-nipunya kalian, berbuat kesalahan ke orang. Itu bisa diperbaiki. Anda bisa mencoba meyakinkan kepada orang itu lagi, atau kalau sudah tidak bisa, yakinkan kepada orang yang berbeda.
Yakinlah, masih banyak orang baik di dunia ini. Anda juga masih memiliki peluang besar untuk berlaku baik. Mendapatkan kepercayaan lagi dari orang-orang. Semua itu ada di tangan Anda. Anda yang mengatur diri Anda. "Kita tidak bisa mengubah prasangka buruk orang ke kita, Tapi kita bisa mengubah prasangka buruk kita kepada orang lain."
Yang ke dua, bisa jadi Anda stress dengan keadaan yang tak sesuai dengan apa yang Anda inginkan, suasana yang membuat Anda marah atau orang-orang yang selalu mengganggu Anda. Pertanyaannya, kenapa Anda stress pada hal-hal yang di dekat Anda? Bisa jadi pola pikir Anda salah. Anda tidak bisa membuat diri Anda netral di tempat itu. Anda tidak bisa membaur.
Bukankah solusi itu ada di diri Anda. Anda bisa memulainya dengan menerima segala kondisi di sekitar Anda. Seperti, orang terdekat Anda, saudara Anda, tetangga Anda, teman Anda, yang mungkin menurut Anda itu menyebalkan, bahkan menyakiti Anda. Mengapa Anda tidak berdamai dengan mereka, menyadari bahwa itu adalah sebuah keragaman yang harus kita terima, yang harus kita hadapi, kalau bisa kita tanyakan kepada orang-oang itu, kenapa mereka semenyebalkan itu? dan sampaikanlah bahwa Anda tidak suka dengan perlakuan itu. Sampaikanlah Anda ingin memiliki orang yang baik, teman yang baik, keluarga yang baik, dan tetangga yang baik. Jika mereka tetap menyebalkan, menyakiti Anda. Berikanlah kesadaran kepada mereka dengan Anda berlaku baik kepada mereka, dan Anda juga patut diberikan balasan yang baik.
Yang ketiga bisa jadi Anda stress karena beban pekerjaan dan beban keluarga. Hanya satu solusi ini, kerjakan. Apapun pekerjaan yang tidak dikerjakan akan menjadi beban bagi Anda. Sepertihalnya, batu yang terus menerus dietakkan di bahu kita, untuk kita terima, batu itu terus menurus menumpuk di tangan kita, tanpa kita melakukan sesuatu, tanpa kita berusaha membuangnya, melemparkan, atau memecahkannya. Sehingga, batu itu tak lagi di tangan kita dan menjadi beban kita. Karena sejatinya, siapapun kita, mau jadi karyawan, pengusaha, Bos, atau bahkan presiden sekalipun. Jika kita tidak mengerjakan pekerjaan itu kita akan merasa menjadi berat mengerjakannya. Selesaikan satu persatu pekerjaan Anda.
Yakinlah semua Ada jalan!
Yakinlah, tidak ada pekerjaan yang tidak bisa kita selesaikan. Jika kita tidak bisa menyelesaikan, kita bisa meminta bantuan orang lain menyelesaikan. Kalau Anda berpikir orang tidak akan membantu kita. Berarti kita telah membatasi pikiran kita. Yakinlah, jika pikiran kita sudah begitu, maka semua akan jadi kenyataan, tidak ada seorangpun yang dapat menyelesaikan pekerjaan Anda. Anda tidak masalah jika Anda harus berbagi rezeki denga orang lain. Karena kita tak harus memaksakan menyelesaikan pekerjaan itu sendiri. Ada batas di diri orang yang harus kita sadari, bahwa itu bukan pekerjaan yang mampu Anda kerjakan. Berikanlah ke orang, percayakan ke orang. Biarkan orang menyelesaikan. Biarkan rezeki yang Anda terima dibagi dengan orang lain.
Yang ke empat, mungkin stress karena menghadapi sakit. Padahal itu cara tubuh menyampaikan pesan kepada Anda bahwa tubuh Anda kelelahan, tubuh Anda terus menerus diisi makanan dan minuman yang kurang menyehatkan, padahal tubuh Anda bukanlah tempat pemuas nafsu lidah, tubuh Anda memiliki batas kadar gula, kadar asam, kadar natrium, kadar mineral, dan lain-lainnya. Tubuh Anda sering terkena angin, padahal tubuh Anda tak didesain seperti burung yang siap menerjang angin. Pikiran Anda lelah dengan pikiran orang-orang lain, masalah orang lain, padahal pikiran Anda tak didesain menyelesaikan permasalahan orang banyak, ada Sang Pengatur, Sang Pembuat Takdir. Jika tak sanggup mengatur, tak sanggup memikir, letakkan, berikan semuanya ke Sang Pengatur dan pembuat Takdir. Anda bukan Tuhan, kita itu ciptaan. Pasrahkan saja, yang penting kita sudah berusaha.
Ada batas-batas tubuh yang perlu kita sadari, dan kita konsisten dengan batasan itu. Jangan lampaui batasan itu. Jika sampai 10 ya sudah cukup disitu, jangan berlebihan. Toh juga kita tidak akan pernah merasa cukup. Jika Anda pahami, dengan sakit Anda saat ini, tak perlu stress, karena itu akan menambah sakit Anda. Nikmati dengan sakit Anda saat ini. Sadari, dengan sakit Anda saat ini karena sebelumnya Andalah yang membuat diri Anda sakit. Anda melebihi batas. Batas apapun itu.
Jika itu penyakit karena tertular sekalipun. Yakinlah, semua itu sudah diatur. Dibawa stress atau senang itu pilihan. Jika ada stress, sakit itu akan terus berlanjut, Anda tidak bisa menikmati hidup. Tapi jika Anda bawa sakit itu denga senang hati, Anda akan lebih menghargai waktu yang ada. Untuk digunakan lebih baik.
0 Response to "Solusi Stres Yang Wajib Anda Ketahui!"
Post a Comment