Anak Sakit, Tak Perlu Panik

Anak Sakit, Orang Tua Tak Perlu Panik


Memiliki anak adalah cita-cita keluarga yang sangat mulia. Ada yang mengatakan bahwa anak adalah investasi terbaik di dunia ini. Betapapun tidak, anak akan membantu perekonomian orang tuanya di kala besar nanti. Pun, anak lah yang dapat mengangkat orang tuanya dari api neraka menuju surga. 

Begitulah, yang diyakini oleh masyarakat sekarang. Persepsi anak adalah investasi terbaik di dunia sudah ada sejak zaman kenabian. Dikisahkan, bahwa nabi ibrahim yang sekian lama tak memiliki anak, berdoa kepada Allah agar dikaruniai anak. Alhasil, Allah berikan nabi ismail kepadanya.

Namun, meski ada yang mengatakan bahwa anak adalah investasi terbaik yang dapat merubah nasib orang tua. Tak sedikit juga, anak dapat membawa malapetaka bagi keluarganya. Dapat memasukkan orang tuanya ke api neraka. Seperti dikisahkan pada nabi Nuh. Anaknya yang tak beriman kepadanya. Dan mengajak ibunya juga tak beriman.

Pada intinya, terlepas dari bahasa investasi, bagi saya anak adalah regenerasi orang tua. Anak merupakan tongkat estafet kehidupan kita. Bila mana kita telah menua dan meninggal dunia. Anaklah yang akan melanjutkan perjuangan dan semangat hidup yang kita punya.

Namun, bila yang terjadi adalah anak sakit. Sebagai orang tua kita akan merasa was was dan cemas. Mengapa tidak cemas. Kita sudah berkeyakinan bahwa mereka akan menjadi penerus perjuangan kita. Bila terjadi sesuatu dengannya, maka pupus sudah harapan kita.

Tapi, meski segawat itu, kita tak perlu berlebihan menanggapinya. Sebagai orang tua kita harus siap dan tanggap bila anak jatuh sakit. Apapun yang terjadi kita harus bijak dalam melakukan tindakan. Tidak perlu panik. Karena kepanikan akan memberi dampak negatif pada diri Anda.

Nah, berikut akan saya ulas beberapa tips untuk Anda dalam menghadapi anak yang sakit. Supaya tindakan yang dilakukan sudah benar dan tak salah langkah. Berikut tipsnya untuk Anda.

Tips Menghadapi Anak Sakit

Anak sakit sebenarnya sudah lumrah. Karena tubuh manusia ini sebenarnya lemah. Tidak hanya anak-anak yang bisa jatuh sakit. Orang tua pun juga bisa jatuh sakit. Karena sakit itu adalah cara tubuh untuk mengistirahatkan diri.

Oleh sebab itu, sebagai orang tua tak perlu khawatir dan panik berlebihan. Karena ada beberapa tips untuk menghadapi anak sakit. Berikut tipsnya.

1. Pahami Sakit yang diderita Anak

Orang tua harus mengerti anak. Biasanya orang tua memiliki naluri alami dapat mengetahui sakit si Anak. Seperti tidak mau makan, badan panas, batuk, flu, dan penyakit yang lainnya. Karena orang tua paham kebiasaan anaknya masing-masing.

Bila anak sakit akan ditandai dengan tangisan yang berkelanjutan. Dalam kondisi tersebut sebagai orang tua harus mengerti, bahwa anak Anda sedang merasakan ketidaknyamanan dalam tubuhnya.

Cek seluruh tubuh si Anak, untuk mendapatkan kepastian. Anak tersebut sedang sakit apa. Bisa sakit demam, flu, batuk, sariawan, atau gatal-gatal. Pastinya Anda akan mengetahui setelah mengecek keseluruhan tubuh si Anak.

Setelah Anda memahami sakitnya. Berikan tindakan pengobatan. Pengobatan bisa dilakukan dengan dua cara, cara herbalis atau obat kimia. Obat tersebut bisa Anda beli di apotik-apotik terdekat di lingkungan Anda. Pastikan Anda mengetahui cara mengobatinya dengan benar.


2. Sediakan Obat di Rumah

Orang tua yang siap dan sigap akan menyediakan obat-obatan di rumahnya. Baik obat yang herbalis atau obat yang berbahan kimia. Hal tersebut dilakukan untuk berjaga-jaga bilamana anak kita jatuh sakit.

Obat-obatan herbalis yang dapat kita sediakan di rumah adalah madu, sari kurma, obat oles, habbatus sauda, zaitun, dan obat herbal yang lainnya. Dengan begitu Anda akan siap menghadapi anak Anda yang tiba-tiba jatuh sakit.

Sedangkan obat-obatan kimia yang dapat kita sediakan adalah, paracetamol anak, obat batuk, obat sariawan kandistatin, obat flu, obat antibiotik, dan plester penurun panas. Dengan begitu Anda tak perlu khawatir bila terjadi sesuatu pada anak anda.

3. Lakukan Perawatan Mandiri

Seperti yang saya sampaikan di awal. Lakukanlah perawatan mandiri di rumah, bila gejala yang muncul tidak terlalu parah. Karena dengan melakukan perawatan mandiri, Anda akan belajar memahami anak Anda.

Anda juga harus banyak bertanya dan membaca artikel-artikel tentang kesehatan yang tersedia di internet. Supaya perawaran mandiri yang Anda lakukan sudah tepat dan tak salah langkah.

4. Perbanyak Berdo'a

Bila Anak sakit, perbanyaklah berdoa. Karena dengan berdoa, hati kita akan merasa tenang. Karena kita memasrahkan segalanya yang terjadi kepada pemilik dan pencipta kehidupan ini. Sehingga, Anda pun akan diberi petunjuk untu melakukan tindakan yang benar dalam merawat anak yang sakit.

Jangan merasa panik dan menjauh dari Tuhan Anda. Karena segalanya di dunia ini sudah ditakdirkan oleh Allah. Begitu pula dengan kondisi ujian sakit yang diimpakan kepada anak Anda. Anda harus minta kesembuhan pada Allah. Bukan pada yang lain. Namun, tetap maksimalkan ikhtiar.


5. Bila 2 hari anak tidak ada perkembangan bawalah ke dokter spesialis anak

Bila Anda sudah melakukan tindakan-tindakan di atas. Namun, anak Anda masih belum sembuh dalam 2 hari. Bawalah anak Anda ke dokter spesialis anak atau kalau tidak ada dokter spesialis anak bawalah ke dokter umum. Sehingga, anak Anda segera dapat diatasi.

Rentang waktu yang saya ambil adalah 2 hari. Karena kalau lebih 2 hari itu artinya sakit anak Anda sudah parah. Anda tidak bisa merawatnya di rumah atau hanya memberikannya obat-obatan secara terus menerus. Segeralah bawa anak Anda. Sehingga, Anda tidak terlambat melakukan tindakannya.

6. Bila belum sembuh Opname jadi pilihan yang tepat

Bila ke dokter pun tidak dapat menyembuhkan anak Anda, jalan terakhir adalah opname. Dengan opname, anak Anda akan dirawat oleh orang-orang yang profesional di bidangnya. Sehingga, tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur kesehatan.

Meski berat terasa, bila anak kita dioname. Sebagai orang tua harus ikhlas dan tenag dalam menghadapinya. Karena, semua itu adalah takdir yang harus dilewati. Namun tetap berdoa, selama ikhtiar dilakukan.

Nah, itulah beberapa yang bisa penulis ulas tentang kesehatan anak. Pada intinya tak oerlu panik dan cemas berlebihan. Berdoa dan lakukan tindakan dengan bijak. Yakinkan, semua akan terlewati dengan baik.

0 Response to "Anak Sakit, Tak Perlu Panik"

Post a Comment