Pak Amir "Tak perlu jadi artis & kaya untuk terkenal".
![]() |
Salah satu warga yang bersalaman dengan pak. Amir |
Siapa orang itu? Orang itu adalah Pak. Amir. Pak Amir memiliki nama lengkap Amiruddin. Ia berusia 44 th. Ia tinggal di serdang. Lahir di Banyuwangi. Lalu, mengapa ia menjadi viral? Pak. Amir menjadi viral karena ia berjalan kaki dari serdang, (tepatnya di Kampung Mandailing, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara) menuju Banyuwangi.
Pak. Amir berjalan kaki sejauh 2.961 kilometer untuk menepati nadzarnya yaitu jika ia sembuh dari penyakitnya (kakinya lumpuh), maka ia akan berjalan kaki menemui orang tuanya yang bertempat tinggal di Banyuwangi. Jarak tempuh yang harus dijalani berkirasae 58 jam jika mengendarai sepeda motor. Namun, jika berjalan kaki sekitar 25 hari, itu pun tanpa istirahat.
Ketika saya bertemu dengannya, ia bercerita bahwa perjalanannya di mulai di bulan november. Berbarti ia sudah berjalan selama kurang lebih 3 bulan. Perjalanan yang sangat memakan banyak waktu dan tenaga. Tentu tidak mudah. Banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhannya selama di perjalanan.
Alhamdulillah, berkat dari seseorang yang menampilkan kisah pak. Amir di media massa. Sekarang pak. Amir menjadi terkenal. Puji syukur atas rahmat Allah yang melimpah, efek dari viralnya pak. Amir banyak orang yang menyambut kedatangannya di setiap kota atau kabupaten. Tak sedikit pejabat pemerintahan juga ikut menyambut Pak. Amir tersebut. Sebagai rasa kagum dan bangga atas apa yang dilakukannya. Sehingga, banyak yang menawarkan tempat istirahat dan makan. Banyak juga yang memberikan uang saku, katanya beberapa orang yang memberikan uang ketika saya tanyakan "untuk biaya perjalanan pak. Amir. Kasihan. Yah... Semoga berkah".
Di Balik Viralnya Pak. Amir
![]() |
Foto saat Pak. Amir berjalan di daerah kraksaan |
Apa yang dilakukan pak. Amir adalah mencoba menjadi sesuatu yang lebih baik. Menjadi viral bukan tujuannya. Tak seperti anak-anak zaman millenial sekarang mengunggah banyak foto liburan untuk menjadikan dirinya viral. Pak. Amir hanya melakukan satu kebaikan yaitu melunasi nadzarnya. Nadzar menemui orang tuanya dari sumatra utara ke jawa timur (banyuwangi). Dan nadzar itu bukanlah sesuatu yang remeh temeh. Tapi, perlu pengorban besar. Harta, tahta, dan wanita harus dikorbankan. Intinya tentang keduniawian. Untuk menuju satu hal yang lebih baik, mencium kaki orang tua yang membeesarkannya. Serta bersyukur atas kesehatannya yang kembali diberikan oleh Allah Swt.
Maka dari itu, ada satu kalimat yang perlu dijadikan pegangan dalam hidup kita. "Jadilah baik tanpa perlu orang lain menghargaimu atau tidak. Jika pun orang lain menghargaimu atas kebaikanmu. Maka itu tidak lain adalah bonus saja".
Yuk, kita menjadi baik tanpa kita mengunggahnya di media. Jadikan kebaikan kita tetap seperti embun di pagi hari, dimana tak seorang pun yang tau kapan ia meneteskannya.
0 Response to "Pak.Amir: The Viral People at the beginning of 2019"
Post a Comment