Benarkah Pepatah: Banyak Anak Banyak Rezeki?
Banyak Anak Banyak Rezeki, katanya. Pepatah tersebut telah menjadi perbincangan hangat di kalangan dewasa, utamanya bapak-bapak dan ibu-ibu. Benarkah begitu? jika dilihat dari fakta tidaklah 100% benar. Karena realita kehidupan, banyak anak akan semakin menambah beban, pengeluaran yang banyak, serta urusan yang tak selesai-selesai di dalam rumah tangga.
Namun, mengapa itu masih diyakini? bagi kebanyakan orang, pepatah tersebut adalah sebuah pecutan untuk memotivasi diri agar lebih giat dalam bekerja, tidak malas-malasan. Banyak anak akan menjadikan kita semakin termotivasi untuk mencari rezeki, untuk memenuhi kebutuhan keluarga dalam jumlah banyak.
Selain itu, orang dahulu memang meyakini betul bahwa anak itu membawa rezeki. Karena, orang dahulu memiliki banyak sawah. Sehingga, dirasa perlu memiliki banyak anak untuk mengurus sawah yang sangat luas. Kalau memiliki anak yang sedikit, tentu orang tua kualahan dan mencari orang untuk dijadikan pekerja, itu pun memakan biaya yang cukup banyak. Jadi, jumlah anak sangat menentukan rezeki dalam keluarga.
Dengan adanya beberapa pendapat di atas, tentunya sudah bisa kita simpulkan perihal pepatah "banyak anak banyak rezeki" tersebut. Bahwa pepatah tersebut realitanya adalah pepatah zaman dulu yang tidak bisa digunakan di zaman sekarang. Karena pepatah tersebut memiliki keterkaitan dengan kondisi masyarakat zaman dahulu, yang pada saat itu mereka memiliki banyak lahan, tetapi tidak ada yang memberdayakannya. Oleh sebab itu, perlu memiliki anak yang banyak.
Namun jika pepatah tersebut dihubungkan dengan ilmu agama. Hal tersebut dianjurkan, artinya setiap orang boleh memiliki banyak anak. Karena Rasulullah Muhammad SAW dalam hadits riwayat Abu Daud; pernah bersabda yang isinya Beliau akan berbangga dengan banyaknya umatnya. Jadi, boleh-boleh saja anda memiliki banya anak. Dengan syarat anda siap memberikannya ilmu agama.
Namun, mengapa itu masih diyakini? bagi kebanyakan orang, pepatah tersebut adalah sebuah pecutan untuk memotivasi diri agar lebih giat dalam bekerja, tidak malas-malasan. Banyak anak akan menjadikan kita semakin termotivasi untuk mencari rezeki, untuk memenuhi kebutuhan keluarga dalam jumlah banyak.
Selain itu, orang dahulu memang meyakini betul bahwa anak itu membawa rezeki. Karena, orang dahulu memiliki banyak sawah. Sehingga, dirasa perlu memiliki banyak anak untuk mengurus sawah yang sangat luas. Kalau memiliki anak yang sedikit, tentu orang tua kualahan dan mencari orang untuk dijadikan pekerja, itu pun memakan biaya yang cukup banyak. Jadi, jumlah anak sangat menentukan rezeki dalam keluarga.
Dengan adanya beberapa pendapat di atas, tentunya sudah bisa kita simpulkan perihal pepatah "banyak anak banyak rezeki" tersebut. Bahwa pepatah tersebut realitanya adalah pepatah zaman dulu yang tidak bisa digunakan di zaman sekarang. Karena pepatah tersebut memiliki keterkaitan dengan kondisi masyarakat zaman dahulu, yang pada saat itu mereka memiliki banyak lahan, tetapi tidak ada yang memberdayakannya. Oleh sebab itu, perlu memiliki anak yang banyak.
Namun jika pepatah tersebut dihubungkan dengan ilmu agama. Hal tersebut dianjurkan, artinya setiap orang boleh memiliki banyak anak. Karena Rasulullah Muhammad SAW dalam hadits riwayat Abu Daud; pernah bersabda yang isinya Beliau akan berbangga dengan banyaknya umatnya. Jadi, boleh-boleh saja anda memiliki banya anak. Dengan syarat anda siap memberikannya ilmu agama.
0 Response to "Benarkah Pepatah, "Banyak Anak Banyak Rezeki"?"
Post a Comment