Anak Muda: Menatap Masa Depan Sejak Dini

Anak Muda: Menatap Masa Depan Sejak Dini
Anak Muda: Menatap Masa Depan Sejak Dini
Anak Muda: Menatap Masa Depan Sejak Dini

Siapa orang yang tak ingin berkeluarga. Tentu, semua ingin berkeluarga. Memutus gelar jomblo pada dirinya adalah keinginan setiap anak muda. Dengan alasan ingin memperbaiki kehidupan yang bersifat materi maupun non materi, hal inilah yang menjadi sebab banyak anak muda enggan menikah dini.

Tergesa-gesa, ingin berkeluarga adalah kesalahan yang sangat fatal bagi anak muda Millenial di zaman sekarang. Perihalnya, tidaklah mudah mengarungi bahtera rumah tangga dengan kondisi kehidupan belum mampu secara fisik dan materi. Kemantapan hati yang terkadang terselubung dengan nafsu, membuat anak muda zaman now tidak berfikir panjang, dampak selanjutnya bagi mereka bagaimana, seolah-olah mereka acuh memikirkannya. Dan mengesampingkan tujuan hakiki dari sebuah rumah tangga.

Selain itu, tantangan anak muda Millenial ke depan sangatlah berat. Kondisi fikiran dan mental haruslah benar-benar matang untuk menghadapi terjangan ombak dalam rumah tangga. Seperti yang dikatakan di awal, tak banyak anak muda zaman now lebih memilih sendiri dan enggan membangun rumah tangga. Pilihan tersebut adalah pilihan yang tepat untuk anak muda di zaman sekarang.

Meskipun begitu, bukan berarti anak muda Millenial seperti sekarang harus anti untuk berumah tangga. Tetapi, lebih tepatnya adalah anak muda belajar mempersiapkan diri dalam kehidupannya yang lebih matang. Sehingga, akan menghasilkan bahtera yang mapan, yang tak mudah hancur diterpa ombak kehidupan.

Mari kita tengok kanan kiri di lingkungan kita, berapa banyak peristiwa anak muda yang menikah dini, dan akhirnya berujung perceraian. Masalahnya beragam, ada yang mempunyai masalah dengan perekonomiannya, ada yang bermasalah dengan mentalnya seperti merasa belum siap menerima kekurangan dari pasangannya. Akhirnya, jalan yang ditempuh adalah dengan perceraian.

Anak Muda: Menatap Masa Depan Sejak Dini 2
Anak Muda: Menatap Masa Depan Sejak Dini 2



Sebagai anak muda Millenial, sangatlah penting menatap masa depan sejak dini. Tidak tergesa-gesa memutusan untuk berumah tangga merupakan pemikiran yang dewasa. Terlebih dahulu pikirkan tentang kesiapan diri seperti finansial, kondisi fisik yang prima, dan mental yang sudah teruji.

Malulah yang mengaku dirinya anak muda zaman Millineal, namun kehidupannya hanya diisi dengan percintaan saja. Bayangkan anak muda di zaman dahulu, tepatnya di zaman penjajahan, mereka para pemudanya tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, namun mereka  juga memikirkan nasib rakyat bangsanya esok hari. Bangsa ini tak kan pernah menikmati kemerdekaan tanpa adanya perjuangan dari anak muda.

Pada zaman ini, kita tidak dituntut untuk memikul senapan, tidak diseru untuk membunuh penjajah. Tapi, kenyataannya, tidak sedikit anak muda Millenial yang terjerumus ke arah yang menyesatkan seperti, minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba, dan pergaulan bebas lainnya. Bisa jadi, semua yang telah terjadi adalah sebab dari kenyamana kita menjalani kehidupan.

Usia berapa yang sudah dikatakan siap berumah tangga?

Ada banyak literatur yang menyebutkan usia siap berumah tangga bagi setiap orang adalah 25-35 tahun. Dalam literatur tersebut kesiapan menikah diukur dari segi mental, fisik, dan finansialnya. Di umur tersebut seseorang sudah pantas menikah. Karena di umur tersebut seseorang tidak lagi dikatakan labil. 

Berkaitan dengan anak yang labil, pastinya anak tersebut tidak akan bisa mengarungi bahtera rumah tangga dengan baik. Karena kelabilan tersebut membuatnya belum siap menerima kekurangan pasangannya. Mereka hanya nyaman dalam waktu sesaat 3 bulan sampai 4 bulan. Ketika berjalan beberapa bulan selanjutnya, mereka merasakan beratnya kehidupan. Mereka baru sadar, kalau berumah tangga tersebut, tidak hanya tentang cinta, tentang kasih dan sayang. Akan tetapi, tentang isi perut, dan di luar perut, seperti kebutuhan pakaian, alat-alat make up, dan kebutuhan sandang yang lainnya.

Kalau kita ingin meneledani, harusnya kita lihat Rasulullah yaitu nabi Muhammad SAW. Beliau menikah di usia 25 tahun. Sesuai dengan prediksi di awal, seseorang siap menikah di usia 25-35 tahun. Tidak hanya Rasulullah, begitupun banyak sahabat-sahabt Rasulullah yang menikah di usia 25 tahun ke atas. Sangat jarang ditemui sahabat Rasulullah menikah di usia di bawah 25 tahun.

Kesimpulannya, anak muda Millineal harus mampu melihat dan mengerti dirinya. Apakah menikah itu hanya untuk memuaskan nafsu semata atau lebih dari itu, yaitu ibadah kepada Allah SWT. Jika, di fikiran anak muda yang ingin menikah tersebut masih dominan nafsunya, tentu memutuskan untuk menikah adalah hal yang sangat fatal. Tetapi, apabila niatnya ingin beribadah kepada Allah SWT, siap menjalani bahtera rumah tangga, tidak labil perasaannya, dan kuat dalam finansialnya. Hal tersebut sudah wajib baginya menikah.








0 Response to "Anak Muda: Menatap Masa Depan Sejak Dini"

Post a Comment